Kamis, 24 Juli 2008

Penyakit Doko Anak -Hirschsprung(Part 2)

Symptoms yang ditunjukkan tentang penyakit doko anak, yakni; perut buncit, mata cekung, kekurangan berat badan, dan loyo mungkin mirip – mirip dengan penyakit dengan nama ilmiah : Hirschprung, kelainan hipotiroid, dan beberapa penyakit – penyakit anak lainnya yang memang kasusnya masih jarang ditemukan, bukan karena penderitanya yang jarang, tapi mungkin (kata sumber saya lho) diagnosa akan penyakit ini masih kurang, disebabkan musti adanya juga pemeriksaan berkelanjutan sebelum memutuskan penyakit yang diderita adalah penyakit – penyakit yang dikatakan seperti tadi(nah kalo orang tidak mampu, pasti bentar – bentar yah baliknya ke dukun anak aja lagi), sehingga dengan tiadanya diagnosa sejak awal, dampaknya berkelanjutan hingga parah hingga akhirnya musti dilakukan tindakan – tindakan yang menyakitkan anak seperti operasi atau pembuatan anus

Penyakit yang mungkin diderita anak – anak tersebut pada awalnya yakni sembelit/gangguan pada saluran pencernaan, jadi pembuangan feses/BAB pada anak menjadi tidak lancar. Dan bila memang betul penyakit ini adalah penyakit seperti Hirschprung(misalnya), maka dapat dideteksi saat awal yakni tidak mengeluarkan BAB pada 24 jam setelah kelahiran, yang umumnya dialami penderita penyakit tersebut.

Kelainan Hirschsprung terjadi karena adanya permasalahan pada persarafan usus besar paling bawah, mulai anus hingga usus di atasnya. Syaraf yang berguna untuk membuat usus bergerak melebar menyempit biasanya tidak ada sama sekali atau kalopun ada sedikit sekali. Namun yang jelas kelainan ini akan membuat BAB bayi tidak normal, bahkan cenderung sembelit terus menerus. Hal ini dikarenakan tidak adanya syaraf yang dapat mendorong kotoran keluar dari anus. Kotoran akan menumpuk terus di bagian bawah, hingga menyebabkan pembesaran pada usus dan juga kotoran menjadi keras sehingga bayi tidak dapat BAB

APA YANG MEMBEDAKAN DENGAN SEMBELIT?

Hirschprung ini berbeda dengan sembelit biasa. Walopun efeknya sama alias sama sulit BAB alias sembelit. Pada anak yang terkena kelainan ini anak tak bisa BAB terus-menerus. Biasanya bisa BAB setelah lebih dari 3 hari bahkan satu minggu. Sedang pada sembelit biasa, biasanya anak sulit BAB ketika misalnya kekurangan asupan yang mengandung serat seperti buah-buahan dan sayuran. Nah pada Hirschprung ini kecenderungannya BAB akan sulit terus, jarang bagus atau terhambat terus. Kelainan ini bisa di deteksi sejak lahir. Bayi normal, dalam waktu 24 jam akan BAB untuk pertama kalinya, sedang pada bayi yang punya kecenderungan kelainan ini (Hirschprung) biasanya tidak keluar dalam waktu itu.

Pemberian pencahar pada bayi dengan sembelit biasa akan menyebabkan reaksi langsung. Kotoran akan keluar tidak lama setelah itu, dan biasanya keras. Namun pada bayi dengan kelainan hirschsprung, pemberian obat pencahar atau asupan yang mengandung serat seperti pepaya, mangga, biasanya tidak menimbulkan efek secara langsung atau biasa saja. Terutama dengan kasus kelainan usus yang sudah cukup panjang. Akan tetapi apabila kelainan masih cukup pendek misal 1 cm biasanya bisa juga mengeluarkan kotoran. Namun biasanya terlihat lembek.

Untuk memastikan adanya kelainan ini dilakukan pemeriksaan dengan barium enema melalui anus. Pemeriksaan ini akan memperlihatkan sejauh mana penyempitan usus terjadi dan seberapa panjang kerusakan usus yang terjadi. Bisa juga mengetahui gejala awalnya dengan memasukkan sedikit jari kita ke anusnya. Jika keluar, kotorannya akan menyemprot. Selain itu, jari yang dimasukkan pun akan dijepitnya oleh lubang anus tadi. Nah, gejala seperti itu biasanya hirschsprung.

Secara klinis menurut dokter, bagian usus yang tak ada persarafannya ini harus dibuang lewat operasi. Operasi biasanya dilakukan dua kali. Pertama, dibuang usus yang tak ada persarafannya. Kedua, kalau usus bisa ditarik ke bawah, langsung disambung ke anus. Kalau ternyata ususnya belum bisa ditarik, maka dilakukan operasi ke dinding perut, yang disebut dengan kolostomi, yaitu dibuat lubang ke dinding perut. Jadi bayi akan BAB lewat lubang tersebut. Nanti kalau ususnya sudah cukup panjang, bisa dioperasi lagi untuk diturunkan dan disambung langsung ke anus. Sayang sekali kadang proses ini cukup memakan waktu lebih dari 3 bulan, bahkan mungkin hingga 6-12 bulan. Setelah operasi biasanya BAB bayi akan normal kembali, kecuali kasus tertentu misal karena kondisi yang sudah terlalu parah.

Untuk itu maka orang tua perlu memperhatikan kondisi bayinya dan melakukan pertimbangan-pertimbangan agar bayi segera tertangani dan tidak semakin parah kondisinya. Jangan sampai orang tua membiarkan hal ini sehingga perut si Bayi lama kelamaan semakin membesar sehingga ususnyapun menjadi semakin lebar, sedangkan di bagian bawah kecil sekali.

Pertanyaannya, apakah ada jalan lain SELAIN OPERASI? Inilah pertanyaan yang selalu menjadi pertanyaan kami juga. Jika berdasarkan dokter dan literatur kedokteran, ya tidak ada jalan lain. Namun dari beberapa tenaga pengobatan alternatif dan tradisional berpendapat bahwa masih bisa dilakukan penyembuhan tanpa operasi. Hanya membutuhkan waktu yang cukup lama. Karena pada prinsipnya setiap bagian tubuh yang dialiri darah pasti mempunyai syaraf, walopun mungkin sedikit atau kurang aktif. Nah dengan metode pemijatan dan ramuan obat tradisional dapat di’aktif’kan kembali syaraf -syaraf tersebut. Beberapa yang dapat membantu proses kelancaran BAB akibat kelainan ini bisa dilakukan juga dengan mengkonsumsi pepaya yang sudah benar-benar matang, sayur daun ‘banci’ atau dengan sayur tumbuhan “Krokot’.

Namun demikian, memang semua itu mengandung resiko. Semua itu tergantung pada keyakinan dan kemantapan kita. Memperbanyak pengetahuan dan informasi mengenai penanganan dengan berbagai cara tentunya akan sangat membantu kita menentukan yang terbaik bagi si kecil yang terkena HIRSCHPRUNG.

Footnote :

Dinamakan hirschsprung, sesuai nama penemunya, Harold Hirschsprung, pada 1887 di Jerman. Kelainan ini, terang dr. Eva J. Soelaeman, Sp.A, dari RSAB Harapan Kita, Jakarta, merupakan kelainan bawaan sejak lahir, jadi tak bisa dicegah.


Umumnya, kelainan ini di kandungan dan biasanya ketahuan di bawah usia setahun. Menurut data di Amerika, kelainan hirschsprung banyak dialami anak laki-laki dibanding anak perempuan, dengan perbandingan 3,8 : 1.


Jadi memang sih kadang peran dukun anak dalam penanganan penyakit ini mungkin ada sedikit atau banyak gunanya, dikarenakan dukun bayi sudah terbiasa dan terlatih dalam pemijatan dan pembuatan ramuan tradisional.

So, mau teknik modern atau ja-dul boleh – boleh aja, asal sesuai kebutuhan si kecil saja & tidak menyakiti mereka…khan???

Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Penyakit_Hirschsprung

Tidak ada komentar: